Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 April 2018

Puisi : Teraniaya


Kita pernah membusung dada ditengah rasa
Taukah kita jumlah hati yang sakit ditengah rasa?
Kita pernah 'nyanyikan' untaian kata maki ditengah rasa
Sadarkah kita akan roman2 yang teraniaya d tengah rasa?
Kita pernah menuang kata2 memalukan ditengah rasa
Taukah kita tentang 'gula' yang menjadi gurun tandus?
Mengertilah.

Puisi : Tetap Menari


Aku menari dibawah sinarmu
menatap parasmu yang terpajang luas
Kau menawarkan seteguk air harapan
Kau mendendangkan seuntai nada kasih. 

Aku yang menari di bawah sinarmu
Dan masih menari dengan gagah
Meski usia berlari mendekati kegelapan
Aku yang menari di bawah sinarmu. 

Menatap parasmu yang terpampang elok
Kau menawarkan kenyataan
Kau menawarkan kasih
Kau menawarkan kemauan
Kini, aku masih menari dibawah sinarmu
Masih tetap syahdu dan khusyuk
Tetap begitu, meski usia tetap berlari. 


Elson Umbu Riada 

Puisi : Suarasaya



Suara dari lembah hijau dan sejuk
Kubagikan untuk hati telinga dan pikiranmu
Parau jelas menebar sugesti.
Dari rumah kecil di pinggir kampung
Kukirimkan lantunan berbalut syukur
Biar menjadi pupuk untuk pikiranmu.

Biarkan dia menyuburkan benih kasih cermin Ilahi
Illahi telah menyiapkan tangan genit
untuk bermain gitar dan menulis
Ilahi menyiapkan hati dengan pujian keabadian
Untuk merenun
dan ilahi sediakan bibir dgn senyum berkalung syukur

Namun tetap berjiwa sederhana
Suara-suara tanpa wujud ini terus kuceritakan
Melewati dinding kamarku yg putih suci,
Menuju alam hatimu
Dan ingin menggambar menjadi lukisan pria bersujud syukur
Suara-suara ini menyenandungkan syair-syair hakikat Ilahiku
Suara yang sederhana
Suara yang tiba dari hati yang perkasa.

Elson Umbu Riada 

Puisi : Tembak daku

Tembak rembulan itu
Lihat aku ada disitu

Memandangmu
Dan ingin memelukmu

Meski itu hanya melodi kalbu
Yang memang tiba 'tanpa celana dan baju'

Tembak rembulan itu
Maksudku, bintang yang seperti rembulan itu.

Elson Umbu Riada