Tampilkan postingan dengan label konser raya merdeka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konser raya merdeka. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Mei 2017

Sejarah lahirnya KRM

Apa itu Konser Raya Merdeka (KRM)


Sejenis hewankah? Tumbuhankah? Atau makanan khas?

Pengantar,
Ya, dia adalah jenis tumbuhan rumput (seperti rumput jepang) yang mulai di tanamkan di hamparan Sabana pulau Sumba tercinta, ditanam diantara ilalang, diantara megalitik pendahulu Sumba, diantara kerbau dan kuda.
Dia masih sedang mencari celah diantara ilalang untuk tumbuh dan menjadi indah, sehingga kelak dia menjadi indah dan elok di atas pulau Sumba tercinta ini.

Lalu KRM itu sebenarnya apa? Ayoooo seriusss....heheheheee
Sebagai seorang yang menamakan diri sebagai musisi karena hobby dan talenta, awal Tahun 2015 saya coba mengkaji imajinasi saya sendiri, bagaimana cara ‘reuni’ dengan rekan-rekan penggiat musik (musisi) yang ada di Pulau Sumba ini.. Terus berpikir dan terus bergumul dengan imajinasi ini..


Akhirnya memberanikan diri memeunculkan kata Konser dalam otak saya, tapi konser apa yang bisa mengajak teman musisi se Sumba?
Semakin ‘ditantang’ lagi oleh senior Sofrein Marissi dan Umbu Eda (Ade) untuk membuat kegiatan apa kek gitu, hehehehe...Semakin terbebanlah saya (membebani diri sendiri, heheheheeh)

Maka disuatu titik pertemuan kegelisahan saya antara kerinduan, beban ‘memberi’, harapan  dan musik (musisi Sumba) setelah sekian lama bergumul, muncullah konsep kata KONSER RAYA MERDEKA.
Mengapa menggunakan embel-embel Raya dan Merdeka?
Saya berpikir bahwa momentum memperingati hari kemerdekaan R.I., adalah suat momentum yang patut dibanggakan dan wajib diperingati dengan cara masing-masing setiap mereka yang punya kemauan dengan rasa Nasionali oleh seluruh penduduk Indonesia, termasuk Sumba, termasuk musisi Sumba.

Kemudian saya mulail menyusun ini konsep utama KRM.
Tujuan Konser Raya Merdeka diadakan adalah
1.        Sebagai Wadah reuni akbar musisi se Sumba
2.      Menjadi salah 1 wadah untuk menumbuhkan rasa Nasionalis menjaga keutuhan NKRI lewat lagu2 yang akan dibawakan
3.      untuk melestarikan musik tradisional Sumba yang sudah mulai jarang ditemui di era modern kini dan menciptakan wadah berkespresi bagi penggiat musik se Pulau Sumba,
4.     menanamkan rasa kebanggan pada musisi dan masyarakat untuk semakin mencintai musik daerah Sumba, melestarikan musik tradisional Sumba sesuai visi dan misi Sanggar Seni OSA.
5.    sebagai sarana hiburan rakyat Sumba Tengah khususnya dan masyarakat se pulau Sumba umumnya.

Lalu pada bulan Juni 2015, saya coba mengajak duduk bersama komunitas pemuda Sumba Tengah yang menamakan dirinya PEMUDA SAYAP GOGALI (PSG), membicarakan bagaimana bisa relisasikan ide yang ‘gelap dan gila’ ini. Gayung bersambut, PSG siap menjadi panitia bersama Sanggar OSA.
Singkat cerita, bergerak secara independen dengan tertatih namun pasti, bertempat di CEKDAM simpang Makatul sebuah sejarah baru bagi Sumba Tengah khususnya dan pulau Sumba terjadi. Sejarah tentang adanya kegiatan yang besar namun minim dana. Sejarah untuk musisi se Sumba akhirnya pada 9 September 2015..KRM1 terlaksana dengan konsep

  •     Parade band-band 4 band masing perwakilan tiap kabupaten di Sumba yakni Anahumba -Sumba          Timur, Fanbers -Sumba Barat, TMC - Sumba Barat Daya, ada juga Hanee Ara ),
  •     Parade busana Sumba Tengah
  •     Tarian kreasi Sumba Tengah
  •     Silde show foto-foto wisata Sumba Tengah
  •     Ada juga monolog singkat dari Sumba Timur oleh Yongki H.S

Point positifnya banyaaaaaaaaaaaaaakkk, namun tetap harus ada kekurangannya sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan KRM2, KRM3, dst.....

Akhirnya, saya berpikir bahwa ini HARUS menjadi kegiatan rutin SANGGAR OSA dua tahunan. HARUS. Titik...



Tahun ini menjadi kegiatan yang kedua diadakan, bahan evaluasi sudah teragendakan dengan cermat.
Point2 yang akan dilaksanakan sebagian besar sama, namun dalam KRM2 kami dari Sanggar OSA akan memberi ruang yang lebih luas bagi penggiat musik tradisional se Sumba.
Band-band peserta KRM2 juga mungkin akan lebih banyak dari 2 tahun lalu, karena saya melihat geliat pertumbuhan band di Sumba sedang naik.
Begitupun juga bagi fotografer se Sumba yang hebat-hebat akan diberikan ruang untuk menampilkan hasil karyanya.

Saya pribadi berharap KRM2 akan lebih hebat dan seru dari kegiatan KRM1.
Kami sudah membentuk Badan Pengurus Harian Kepanitiaan ini dalam EO OSA, selanjutnya akan dilengkapi.

Mohon dukungannya,
Salam kreasi
Salam budaya


President of OSA.